Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terapkan teknologi Wolbachia untuk minimalisir penyebaran Demam Berdarah Dangue (DBD). Wolbachia sendiri adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Metode yang digunakan dalam penyebarannyanya adalah “penggantian”.
Nyamuk jantan dan nyamuk betina wolbachia dilepaskan ke populasi alami. Tujuannya agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak anak nyamuk yang mengandung wolbachia. Wolbachia sendiri berperan dalam memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan teknologi wolbachia ini. Kronologi Lengkap Karyawan Toko Es Krim Viralkan Preman Minta Uang Rp 150 Ribu, Pelaku Malah Bebas Halaman 3 Takhta Best Small MPV Crossover GridOto Award 2023 Bergeser, Hyundai Stargazer X Tundukan Pemain Lama GridOto.com
Begini Tata Cara Makan yang Benar untuk Menjaga Kesehatan Menurut dr Zaidul Akbar Serambinews.com Sosok Nissa Avina, Dokter Cantik yang Jadi Menantu Mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Halaman 3 IDF Rilis 11 Foto Pemimpin Senior Hamas Kumpul di Terowongan, 5 di Antaranya telah Terbunuh Halaman 3
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, dr. Riris Andono. Pertama suhu di tempat pelepasan nyamuk dengan wolbachia. "Mungkin yang bisa sangat berpengaruh pernah terjadi di Vietnam. Kalau ada gelombang panas sangat tinggi, itu bisa memengaruhi proses penurunan Wolbachia," kata dr Andono pada media briefing virtual, Selasa (20/11/2023).
Kedua, teknologi akan bekerja secara efektif dengan kepadatan penduduk dan kejadian kasus dangue yang tinggi. "Kalau daerah luas dan jarang tentu tidak efektif karena seberapa mahal implementasi itu tergantung luas wilayah," kata dr Andono lagi. "Kalau disebarkan wilayah luas, kepadatan penduduk kecil, populasi nyamuk Aedes aegypti relatif kecil, tidak memberikan dampak relatif tinggi," ujarnya.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.