Demi mencegah stunting sejak dalam kandungan, Kementerian Kesehatan telah distribusikan 8.800 USG dan 260 ribu antropometri kit (alat timbang dan alat ukur tinggi balita) ke 10 ribu puskesmas. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Maria Endang Sumiwi. "Kami ingin menyampaikan kami sudah memberikan 260.000 standar antropometri, alat ukur timbang, alat ukur tinggi balita untuk 300.000 posyandu," sambung Endang.
Untuk 40 ribu puskesmas lainnya, Kemenkes targetkan akan dipenuhi hingga akhir tahun. Hasil Liga Italia: AS Roma Bernasib Apes Gagal Menang, Dua Pemain Kartu Merah, Paulo Dybala Cedera Halaman 3 Tanggapi Laporan PO Sembodo ke Polda, Rian Mahendra: Ngeladenin Kaya Gini Sama Aja Ngasih Panggung Halaman 4
Kepala Bappeda Aceh Barat Beri Kuliah Umum di IPB University Serambinews.com IDF Rilis 11 Foto Pemimpin Senior Hamas Kumpul di Terowongan, 5 di Antaranya telah Terbunuh Halaman 3 Distribusi dua alat kesehatan ini bertujuan menjamin monitoring janin agar tumbuh dengan baik.
Saat ini kata Endang sudah 1,5 juta ibu hamil diperiksa dengan USG. Dengan pemeriksaan lebih dini, ibu dan janin bisa dirujuk ke layanan kesehatan jika ada kejanggalan untuk menghindari potensi stunting. Saat ini, kata Endang di Indonesia ada 4,2 juta anak yang berat badannya tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Data lain menyatakan jika ada 1 juta anak yang mengalami berat badan kurang sesuai dengan usianya. "Ada 522.000 anak gizi kurang, 71 ribu anak gizi buruk. Kita sudah mencatat tahun ini 991.000 anak stunting melalui pencatatan di posyandu setiap bulan," papar Endang. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.