Survei SKRT SKN mengungkapkan bahwa penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama untuk 10 penyakit yang dikeluhkan masyarakat Indonensia. Tercatat, 61 persen merupakan kelompok usia sekolah paling rentan terkena masalah Kesehatan gigi dan mulut. Dokter spesialis gigi dan mulut Dr drg Hananto Seno Sp BMM(K),MM, FICD, menerangkan bahwa anak usia 8 11 tahun merupakan kelompok usia yang kritis terhadap terjadinya masalah gigi permanen.
"Hal ini karena usia tersebut adalah masa transisi pergantian dari gigi susu ke gigi permanen. Sebanyak 89 persen anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut," kata dia dalam keterangannya dikutip Selasa (24/10/2023). Artinya, tindakan pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut pada masyarakat, dalam hal ini anak anak usia sekolah merupakan tindakan yang sangat penting. "Menyikat gigi merupakan salah satu cara mudah untuk mencegah dan mengurangi angka masalah kesehatan gigi dan mulut kedepannya,” ujar ketua International College of Dentists (ICD), Section XV Region 38 Indonesia ini.
Hasil Liga Italia: AS Roma Bernasib Apes Gagal Menang, Dua Pemain Kartu Merah, Paulo Dybala Cedera Halaman 3 Tanggapi Laporan PO Sembodo ke Polda, Rian Mahendra: Ngeladenin Kaya Gini Sama Aja Ngasih Panggung Halaman 4 Kepala Bappeda Aceh Barat Beri Kuliah Umum di IPB University Serambinews.com
IDF Rilis 11 Foto Pemimpin Senior Hamas Kumpul di Terowongan, 5 di Antaranya telah Terbunuh Halaman 3 Berangkat daei hal itu, Formula bersama ICD dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) bersama Pemerintah Kabupaten Kuningan menggelar aksi sosial edukasi dan pengobatan gigi dan mulut gratis di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 12 14 Oktober 2023. Bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.
Sekitar 10.000 pelajar yang berasal lebih dari 39 sekolah dasar sekabupaten Kuningan, Jawa Barat mengikuti acara Bakti Sosial Pelayanan dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut. "Untuk mengedukasi para pelajar ini kami menggunakan metode Eggsperimen, sebuah kegiatan eksperimen sederhana yang mudah dipahami oleh semua kalangan untuk menunjukkan pentingnya melakukan perawatan gigi secara rutin dan dengan benar,” papar Head of Corporate and Marketing Communication OT Group (Formula Oral Care) Harianus Zebua. Kegiatan yang diresmikan oleh Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, SH., MH diadakan di tiga lokasi yaitu Kantor Bupati Kuningan, Kantor Camat Luragung, dan area wisata Waduk Darma.
Sejak tahun 2023 pihaknya kembali menggiatkan edukasi kesehatan gigi dan mulut terutama kepada para pelajar dengan metode eggsperimen. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.